PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Informasi saat
ini sudah sangat
maju dimana banyak
konsep yang
berkembang seperti openness, one click,
sharing, social networking. Saat ini terdapat trend
teknologi yang masih terus digali dalam
penelitian-penelitian para pakar IT didunia, yaitu
Cloud Computing (Komputasi Awan).
Komputasi
Awan yang juga
sering disebut dengan
istilah Cloud Computing
merupakan penggunaan teknologi
komputer yang ditujukan
untuk tujuan pengembangan
informasi berbasis internet dimana layanan
internet tersebut didukung oleh teknologi yang
berpusat
di awan. Komputasi
Awan merupakan suatu
jenis teknologi komputasi
yang
menyediakan
kemampuan yang berhubungan
dengan teknologi informasi
sebagai suatu
layanan
dimana memungkinkan user
dapat mengakses data
melalui teknologi Komputasi
Awan (Cloud Computing).
User
tidak perlu memiliki
pengetahuan atau kendali terhadap teknologi
yang
mendukung
layanan tersebut. Dimana
suatu saat dengan
menggunakan teknologi cloud
computing kita dapat memakainya sebagai tempat
media penyimpanan data, aplikasi yang
memudahkan
kita dalam mengakses
data yang kita
inginkan dari berbagai
macam cloud,
oleh
karena itu dengan
menggunakan teknologi cloud
computing ini diharapkan
banyak
memberi
manfaat atau keuntungan
baik dari providernya
sendiri maupun pengguna
teknologi
tersebut. Dengan teknologi
cloud computing ini
dapat memberikan berbagai
macam
layanan kepada user secara
redistribusi dan dapat
di akses dari
berbagai macam
bentuk device.
Cloud
computing mempunyai model
yang dapat mendukung
service yang biasa
disebut
dengan Everything as
a Service. Sistem
dari cloud computing
dibagi menjadi 2
yaitu front end dan back end. Antara front end
dan back end terkait satu sama lain melalui
jaringan yang disebut Internet. Front end
adalah bagian dimana pengguna computer (user)
atau client berada. Sedangkan back end adalah
bagian dimana cloud dari sistem itu berada.
Front
end juga meliputi komputer
client atau komputer
jaringan dan aplikasi
yang dibutuhkan untuk
dapat mengakses sistem
cloud computing. Tidak
semua cloud
computing memiliki user interface yang sama.
Contohnya layanan seperti web browser dan
layanan
email antara satu
dengan yang lain
memiliki perbedaan akses yang
dimiliki atau
perbedaan interface.
Pada
sistem back end
terdapat bermacam jenis
komputer, server, dan sistem
penyimpanan.
Secara teori, sistem cloud computing bisa
termasuk didalamnya bermacam
program
komputer mulai dari
pemrosesan data hingga
video game, dan biasanya setiap
aplikasi memiliki server yang berbeda. Server pusat dari cloud
computing akan mengatur
sistem mulai
dari memonitoring lalu
lintas client dan
permintaannya, dan menjamin
semuanya
berjalan dengan baik dan
benar. Semuanya itu berjalan dengan sejumlah
protokol dan menggunakan software khusus yang disebut middleware. Middleware inilah
yang memungkinkan komputer
dijaringan dapat berkomunikasi
satu dengan lainnya.
Aplikasi
yang terdapat pada
cloud computing pada
dasarnya tanpa batas.
Dengan
middleware
yang tepat, sistem
cloud computing dapat
mengeksekusi semua program
layaknya
komputer biasa. Jadi, pada
dasarnya apapun yang
biasa dilakukan pada
sebuah
PC atau laptop pasti dapat dikerjakan pada
cloud computing.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
itu Cloud Computing?
2.
Layanan (service) apa saja yang ditawarkan oleh Cloud Computing?
3. Apa
kelebihan dan kekurangan dari teknologi Cloud Computing?
4.
Perusahaan mana saja yang sudah menyediakan jasa cloud computing?
1.3 Tujuan
Adapun
yang menjadi tujuan
dari penulisan makalah
ini adalah untuk
mengetahui
perkembangan
teknologi dimasa kini
khususnya mengenai cloud computing,
layanan apa
saja
yang ditawarkan oleh
cloud computing, kelebihan
dan kekurangan dari
teknologi
cloud computing, dan perusahaan yang
menyediakan jasa cloud computing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cloud Computing (komputasi
awan)
Cloud computing pada dasarnya adalah
menggunakan Internet-based service untuk
men-support business process.
Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan
yang
di dunia TI
digunakan untuk menggambarkan
jaringan internet (internet
cloud).
Cloud
computing adalah gabungan
pemanfaatan teknologi komputer (“komputasi”) dan
pengembangan berbasis internet (“awan”).
Cloud (awan) merupakan metafora dari internet,
sebagainmana awan yang sering di
gambarkan di diagram jaringan komputer.
Awan (cloud) dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks
yang disembunyikannya adalah
suatu modal komputasi dimana kapabilitas
terkait teknologi informasi
disajikan sebagai suatu layanan
(as a service),
sehingga
pengguna
dapat mengaksesnya lewat
Internet “di dalam
awan” tanpa pengetahuan
tentangnya,
ahli dengannya, atau
memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi
yang
membantunya.
Cloud
Computing secara sederhana adalah
layanan teknologi informasi
yang bisa
dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya
melalui jaringan internet.
Komputasi
awan adalah suatu
konsep umum yang
mencakup SaaS, Web
2.0, dan
tren
teknologi terbaru lain
yang dikenal luas, dengan
tema umum berupa
ketergantungan
terhadap
internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai
contoh,
GoogleApps menyediakan aplikasi bisnis umum
secara sharing yang diakses melalui
suatu
penjelajah web dengan perangkat lunak dan data
yang tersimpan di server.
Wikipedia
mendefinisikan cloud computing
sebagai “komputasi berbasis
Internet, ketika banyak server
digunakan bersama untuk
menyediakan sumber daya,
perangkat
lunak dan data pada
komputer atau perangkat lain
pada saat dibutuhkan,
sama
seperti jaringan listrik”.
2.2 Layanan, Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin
banyak
perusahaan
yang mengumumkan bahwa
mereka menyediakan layanan
cloud computing.
Akan
sangat membingungkan bagi
kita para pengguna
untuk memastikan bahwa layanan
yang akan kita dapatkan adalah cloud computing
atau bukan.Untuk mudahnya, dari semua
definisi
yang ada, dapat
diintisarikan bahwa cloud computing ideal
adalah layanan yang
memiliki 5 karakteristik berikut ini.
1.
On-Demand Self-Services (swalayan)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat
dimanfaatkan oleh pengguna melalui
mekanisme
swalayan dan langsung tersedia pada
saat dibutuhkan. Campur tangan
penyedia
layanan adalah sangat
minim. Jadi, apabila kita
saat ini membutuhkan
layanan
aplikasi CRM (Customer Relationship Management), maka
kita harus
dapat
mendaftar secara swalayan dan
layanan tersebut langsung
tersedia saat itu
juga.
2.
Broad Network Access (akses pita lebar)
Sebuah
layanan cloud computing
harus dapat diakses
dari mana saja,
kapan saja,
dengan
alat apa pun,
asalkan kita terhubung
ke jaringan layanan.
Dalam contoh
layanan aplikasi CRM
di atas, selama
kita terhubung ke
jaringan Internet, saya
harus
dapat mengakses layanan tersebut, baik itu
melalui laptop, desktop,
warnet,
handphone, tablet, dan perangkat lain.
3.
Resource Pooling (sumber daya terkelompok)
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia
secara terpusat dan dapat membagi
sumber daya secara efisien. Karena cloud
computing digunakan bersama-sama oleh
berbagai
pelanggan, penyedia layanan harus
dapat membagi beban
secara efisien
,sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
4.
Rapid Elasticity (elastis)
Sebuah
layanan cloud computing
harus dapat menaikkan
(atau menurunkan)
kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila
pegawai di kantor bertambah, maka
kita
harus dapat menambah user
untuk aplikasi CRM
tersebut dengan mudah.
Begitu
juga jika pegawai berkurang.
Atau, apabila kita
menempatkan sebuah
website berita dalam jaringan cloud computing,
maka apabila terjadi peningkatkan
traffic
karena ada berita
penting, maka kapasitas
harus dapat dinaikkan
dengan cepat.
6
5.
Measured Service (layanan yang terukur)
Sebuah layanan cloud computing harus
disediakan secara terukur, karena nantinya
akan
digunakan dalam proses
pembayaran. Harap diingat bahwa
layanan cloud
computing
dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Layanan cloud computing diantaranya :
1.
Software as a Service (SaaS)
SaaS
merupakan evolusi lebih
lanjut dari konsep ASP
(Application Service
Provider). Hanya saja, pelanggan
tidak memiliki kendali penuh
atas aplikasi yang
mereka
sewa. Hanya fitur-fitur
aplikasi yang telah
disediakan oleh penyedia
saja
yang
dapat disewa oleh
pelanggan. Dan karena
arsitektur aplikasi SaaS yang
bersifat
multi tenant, memaksa
penyedia untuk hanya
menyediakan fitur yang
bersifat umum, tidak spesifik terhadap
kebutuhan pengguna tertentu.
Software
as a service berarti aplikasi
tersedia bagi user
dalam bentuk layanan
berbasis
subscribtion sesuai kebutuhan
user (on-demand). Jadi,
dengan
pengaplikasian
model ini, user
tidak perlu lagi membeli
lisensi dan melakukan
instalasi
untuk sebuah aplikasi,
tetapi cukup membayar
biaya sesuai pemakainnya
saja.
Secara teknis, model
aplikasi ini memanfaatkan
web-based interface yang
diakses melalui web browser dan berbasis
teknologi Web 2.0 (Robbins, 2009).
Contoh SaaS
yaitu layanan CRM online Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga
yang
sangat terjangkau, menyediakan
layanan SaaS yang
cukup beragam, mulai
dari layanan
word processor seperti
Google Docs, project management,
hingga
invoicing online. Layanan akunting online pun
tersedia, seperti yang diberikan oleh
Xero.com
dan masih banyak
lagi. IBM dengan
Lotuslive.com nya dapat
dijadikan contoh untuk
layanan SaaS di area
kolaborasi/unified communication.
Sayangnya untuk pasar dalam
negeri sendiri, masih sangat
sedikit yang mau ber
investasi untuk menyediakan layanan SaaS ini.
2.
Platform as a Service (PaaS)
PaaS
adalah layanan yang
menyediakan modul-modul siap
pakai yang dapat
digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi,
yang hanya bisa berjalan diatas
7
platform
tersebut. Penguna PaaS tidak memiliki
kendali terhadap sumber
daya
komputasi dasar seperti memory, media
penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider
layanan ini.
Contohnya
adalah Google AppEngine, yang
menyediakan berbagai tools
untuk mengembangkan aplikasi
di atas platform
Google, dengan menggunakan
bahasa pemrograman Phyton dan Django. Kemudian
Salesforce melalui Force.com,
menyediakan
modul-modul untuk
mengembangkan aplikasi diatas
platform
Salesforce yang menggunakan bahasa Apex.
Dan
Facebook yang juga
bisa dianggap menyediakan layanan
PaaS, yang
memungkinkan
kita untuk membuat
aplikasi diatasnya. Salah
satu yang berhasil
adalah
perusahaan bernama Zynga, yang
tahun lalu saja
berhasil meraup
keuntungan
bersih lebih dari
US$ 100 juta,
lebih besar dari
keuntungan yang
didapat oleh Facebook sendiri.
3.
Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah sebuah layanan yang "menyewakan" sumber daya
teknologi informasi
dasar,
yang meliputi media
penyimpanan, processing power,
memory,
sistem operasi, kapasitas jaringan
danlain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa
untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.
Model
bisnisnya mirip dengan penyedia
data center yang
menyewakan ruangan
untuk
co-location,tapi ini lebih ke level mikronya.
Penyewa tidak perlu tahu,
dengan
mesin apa dan bagaimana
caranya penyedia layanan
menyediakan layanan
IaaS.
Yang penting permintaan mereka atas
sumber daya dasar teknologi
informasi itu dapat dipenuhi. Perbedaan
mendasar dengan layanan data center saat
ini
adalah IaaS memungkinkan pelanggan
melakukan penambahan/pengurangan
kapasitas secara fleksibel dan otomatis.
Salah
contoh adalah Amazon.com
yang meluncurkan Amazon EC2
(Elastic
Computing
Cloud) yang menyediakan berbagai
pilihan mulai CPU, media
penyimpanan,
dilengkapi dengan sistem
operasi dan juga platform pengembangan
aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan
jam-jaman.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Keuntungan
dari penggunaan cloud
computing ini sangat banyak.
Mulai dari
kemudahan
akses dimana aplikasi
dan data dapat
diakses kapanpun dan
dimanapun.
Demikian
juga untuk urusan penghematan. Anda tidak perlu
memikirkan untuk membeli
sebuah komputer terbaru dengan memori yang
besar beserta berbagai software pendukung.
Kelak semua disediakan pada cloud computing.
Bila
cloud computing ini
dikerjakan atau diakses pada
sebuah perangkat portabel
seperti
smartphone atau tablet yang
dapat mengakses Internet
via WiFi, bayangkan
kemudahan yang dapat Anda peroleh.
Mungkin
yang masih menjadi
persoalan terbesar cloud
computing adalah tentang
keamanan
dan privasi. Pencurian
data (hack/crack) oleh
pihak lain membuat
khawatir
sebagian
orang. Apalagi bila sebuah
perusahaan besar yang
memiliki data atau rahasia
penting
kemungkinan masih berfikir
panjang sebelum mau
memanfaatkan cloud
computing ini.
Terdapat 6 keuntungan/manfaat dari penggunaan
Cloud Computing:
1.
Reduced Cost
Penggunaan
teknologi cloud menghemat biaya
dan lebih efisien
dikarenakan
menggunakan
anggaran yang rendah
untuk sumber daya
dari sebuah organisasi
dan juga
membantu dalam menekan
biaya operasi yang
dikeluarkan oleh sebuah
organisasidalam rangka meningkatkan reability
dan kritikan sistem yang dibangun.
2.
Increased Storage
Sebuah
Organisasi yang menggunakan
Teknologi Cloud Computing
dapat
menyimpan data lebih banyak dibandingkan pada
private computer.
3.
Highly Automated
Seorang developer tidak perlu khawatir
terhadap software agar tetap up to date.
4.
Flexibility
Cloud
computing menawarkan lebih
banyak lagi flexsibilitas
dari metode
computing
yang lama dan
dengan mudah dapat
berorientasi pada profit
dan
perkembangan yang cepat berubah.
5. More
Mobility
Organisasi
yang mempunyai
pegawai/pengguna dapat mengakses
informasi
dimanapun mereka berada. Cloud dapat membuat
manajemen dan operasional lebih
gampang karena sistem pribadi atau organisasi yang
terkoneksi dalam satu
cloud
sehingga dapat dengan mudah untuk memonitor
dan mengaturnya.
6.
Allows IT to Shift Focus
Sebuah
organisasi tidak perlu
lagi mengkhawatirkan server
yang harus di update
dan isucomputing lainnya.
Kekurangan dari penggunaan cloud computing
Secara
umum cloud computing adalah
segala sesuatu yang melibatkan suatu
penempatan
layanan (hosted services)
melalui internet. Disamping manfaat dari
cloud
computing
ada juga beberapa hal yang
mungkin menjadi pertimbangan Anda untuk tidak
mengadopsi sistem cloud computing ini. Dibawah
ini adalah beberapa hal diantaranya:
1.
Sistem ini memerlukan koneksi internet
yang konstan, bila Anda tidak
memiliki
koneksi internet tentu saja itu merupakan hal
yang mustahil bagi Anda yang ingin
menggunkan sistem tersebut.
2.
Sistem cloud computing
juga tidak dapat
bekerja dengan koneksi
internet yang
lambat.
Sebuah koneksi internet
yana lambat seperti
layanan dial-up, dapat
membuat
cloud computing menjadi
kurang bagus dan hampir
mustahil untuk
dilakukan.
Applikasi webbase memerlukan
banyak bandwith untuk
menjalankannya. Bila Anda memiliki bandwith
yang kecil akan sangat lama sekali
bagi Anda untuk mengganti sebuah halaman situs
kehalaman yang lainnya.
3.
Dapat melambat. Bahkan walaupun Anda telah menggunakan koneksi internet
yang
cepat
sekalipun applikasi berbasis
web kadang bisa
menjadi lambat untuk di
akses, sama saja seperti
applikasi lain yang Anda gunakan pada
komputer Anda.
karena proses pengiriman informasi sebuah
program dari interface ke pusat apalagi
di lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan
beberapa gangguan.
4.
Privacy, data yang
kita masukkan ke
provider mungkin bisa
terbaca oleh
perusahaan lain tanpa sepengetahuan kita.
5.
Data Ownership, adanya
kemungkinan hilangnya kepimilikan
data yang kita
masukkan ke provider.
2.4
Perusahaan Penyedia Jasa Cloud Computing
Perusahaan
yang menyediakan layanan
semacam ini adalah
Google, Microsoft,
Zoho, Amazon, dan SalesForce.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulannya, dengan cloud
computing konsumen membebaskan
diri dari
tanggung jawab untuk mengelola stack sumber
daya komputasi.
Levelnya mulai dari SaaS
ketika kita benar-benar
bebas, PaaS ketika
kita masih
harus membuat aplikasi, dan IaaS di mana kita
juga masih harus sibuk dengan Operating
Sistem.
Ini berbeda dengan On-Premise di mana kita
harus mengurus semua sendiri.
Cloud
computing sudah hadir
saat ini, termasuk
di Indonesia. Jadi,
cloud
computing
bukanlah sebuah hype,
melainkan sudah menjadi
kenyataan dalam dunia
TI.
Bukan berarti kita semua langsung harus
berpindah saat ini juga: pada kenyataannya cloud
computing
bukanlah untuk semua
orang. Masih tetap terdapat
jenis-jenis layanan yang
memang harus dilakukan secara on-premise,
walaupun terdapat juga layanan yang menjadi
sangat
efisien bila dilakukan
dengan cloud computing.
Beberapa jenis layanan
bahkan
dapat
dilakukan secara bersamaan
(hybrid) dengan menggabungkan
kedua jenis
implementasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar