Perbandingan Main board RISC
DAN CISC
Main board atau biasa disebut motherboard
adalah sebuah papan rangkaian elektronik utama yang menjadi landasan dari komponen-komponen lainnya seperti processor , memory,
Video Graphic Acceleration (VGA) dan sound card dalam soket yang tersedia.
Pemakaian jenis procesor sangat mempengaruhi pemilihan motherboard . Mother board jika di ibaratkan pada manusia yaitu sebagai pembuluhdarah. Jadi mother board
berfungsi untuk menghubungkan satu dengan lainnya seperti pembuluh darah pada manusia. Dalam mother board
terdapat peripheral yang saling
terkoneksi, dimana koneksi tersebut
berfungsi untuk melanjutkan perintah melalui jalur yang ada pada board tersebut.
Complex Instruction-Set Computer
(CISC)
Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan
suatu perintah cukup dengan beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal
ini bisa tercapai dengan cara membuat perangkat keras prosesor mampu memahami
dan menjalankan beberapa rangkaian operasi. Untuk tujuan contoh kita kali ini,
sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang kita
beri nama MULT. Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan
menyimpannya ke 2 register yag berbeda, melakukan perkalian operan di unit
eksekusi dan kemudian mengambalikan lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi
instruksi-nya cukup satu saja…
Implementasi CISC paralel untuk pertama kalinya,
seperti 486 dari Intel, AMD, Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap instruksi
yang digunakan oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi
tertingginya hanya saat digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan
set instruksi RISC, tetapi tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari
RISC). Prosesor-prosesor modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih
banyak lagi instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa “operasi-mikro”
internal yang lebih kecil sehingga dapat instruksi-instruksi tersebut dapat
dilakukan secara paralel, sehingga mencapai performansi tinggi pada subset
instruksi yang lebih besar.
Reduced Instruction Set Computing
(RISC)
Prosesor RISC hanya menggunakan instruksi-instruksi
sederhana yang bisa dieksekusi dalam satu siklus. Dengan demikian, instruksi
‘MULT’ sebagaimana dijelaskan sebelumnya dibagi menjadi tiga instruksi yang berbeda,
yaitu “LOAD”, yang digunakan untuk memindahkan data dari memori ke dalam
register, “PROD”, yang digunakan untuk melakukan operasi produk (perkalian) dua
operan yang berada di dalam register (bukan yang ada di memori) dan “STORE”,
yang digunakan untuk memindahkan data dari register kembali ke memori. Berikut
ini adalah urutan instruksi yang harus dieksekusi agar yang terjadi sama dengan
instruksi “MULT” pada prosesor RISC (dalam 4 baris bahasa mesin):
LOAD A, 2:3
LOAD B, 5:2
PROD A, B
STORE 2:3, A
Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan kinerja
tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer vektor, desain
ini juga diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa
mikroprosesor Intel 960, Itanium (IA64) dari Intel Corporation, Alpha AXP dari
DEC, R4x00 dari MIPS Corporation, PowerPC dan Arsitektur POWER dari
International Business Machine. Selain itu, RISC juga umum dipakai pada
Advanced RISC Machine (ARM) dan StrongARM (termasuk di antaranya adalah Intel
XScale), SPARC dan UltraSPARC dari Sun Microsystems, serta PA-RISC dari
Hewlett-Packard.
Dalam arsitektur RISC akses memori dipisahkan dari
manipulasi data sehingga CPU tidak terhambat oleh kelambatan memori. Data di
muatkan (prefetched) pada register dan instruksi hanya bekerja dengan register.
Sebagai perbandingan, CISC mencoba untuk mengurangi jumlah instruksi pada
program sedangkan RISC mencoba mengurangi siklus instruksi.
CISC
|
RISC
|
Penekanan
pada
perangkat keras |
Penekanan
pada
perangkat lunak |
Termasuk instruksi
kompleks multi-clock |
Single-clock,
hanya
sejumlah kecil instruksi |
Memori-ke-memori:
“LOAD” dan “STORE” saling bekerjasama |
Register
ke register:
“LOAD” dan “STORE” adalah instruksi2 terpisah |
Ukuran
kode kecil,
kecepatan rendah |
Ukuran
kode besar,
kecepatan (relatif) tinggi |
Transistor
digunakan untuk
menyimpan instruksi2 kompleks |
Transistor
banyak dipakai
untuk register memori |
Perbedaan RISC DAN CISC
A. RISC
A. RISC
1. Pengertian RISC
RISC singkatan dari Reduced Instruction Set
Computer. Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil
dan berfungsi untuk mengatur instruksi dalam komunikasi diantara arsitekturyang
lainnya.
2. Karakteristik
Arsitektur RISC memiliki beberapa karakteristik
diantaranya :
a. Siklus mesin ditentukan
oleh waktu yang digunakan untuk mengambil dua buah operan dari register,
melakukan operasi ALU, dan menyimpan hasil operasinya kedalam register, dengan
demikian instruksi mesin RISC tidak boleh lebih kompleks dan harus dapat
mengeksekusi secepat mikroinstruksi pada mesin-mesin CISC. Dengan menggunakan
instruksi sederhana atau instruksi satu siklus hanya dibutuhkan satu mikrokode
atau tidak sama sekali, instruksi mesin dapat dihardwired. Instruksi seperti
itu akan dieksekusi lebih cepat dibanding yang sejenis pada yang lain karena
tidak perlu mengakses penyimapanan kontrol mikroprogram saat eksekusi instruksi
berlangsung.
b. Operasi berbentuk dari
register-ke register yang hanya terdiri dari operasi load dan store yang
mengakses memori . Fitur rancangan ini menyederhanakan set instruksi sehingga
menyederhanakan pula unit control. Keuntungan lainnya memungkinkan optimasi
pemakaian register sehingga operand yang sering diakses akan tetap ada di
penyimpan berkecepatan tinggi. Penekanan pada operasi register ke register
merupakan hal yang unik bagi perancangan RISC.
c. Penggunaan mode pengalamatan
sederhana, hampir sama dengan instruksi menggunakan pengalamatan register,.
Beberapa mode tambahan seperti pergeseran dan pe-relatif dapat dimasukkan selain
itu banyak mode kompleks dapat disintesis pada perangkat lunak dibanding yang
sederhana, selain dapat menyederhanakan sel instruksi dan unit kontrol.
d. Penggunaan format-format
instruksi sederhana, panjang instruksinya tetap dan disesuaikan dengan panjang
word. Fitur ini memiliki beberapa kelebihan karena dengan menggunakan field
yang tetap pendekodean opcode dan pengaksesan operand register dapat
dilakukan secara bersama-sama
3. Ciri-ciri
a. Instruksi berukuran tunggal
b. Ukuran yang umum adalah 4 byte
c. Jumlah pengalamatan data sedikit,
biasanya kurang dari 5 buah.
d. Tidak terdapat pengalamatan tak
langsung yang mengharuskan melakukan sebuah akses memori agar memperoleh alamat
operand lainnya dalam memori.
e. Tidak terdapat operasi yang
menggabungkan operasi load/store dengan operasi aritmatika, seperti penambahan
ke memori dan penambahan dari memori.
f. Tidak terdapat lebih dari satu
operand beralamat memori per instruksi
g. Tidak mendukung perataan sembarang bagi
data untuk operasi load/ store.
h. Jumlah maksimum pemakaian memori
manajemen bagi suatu alamat data adalah sebuah instruksi .
i. Jumlah bit bagi integer register
spesifier sama dengan 5 atau lebih, artinya sedikitnya 32 buah register integer
dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.
j. Jumlah bit floating point
register spesifier sama dengan 4 atau lebih, artinya sedikitnya 16 register
floating point dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.
B. CISC
1. Pengertian CISC
CISC adalah singkatan dari Complex instruction-set
computing atau Complex Instruction-Set Computer. Kumpulan instruksi
komputasi kompleks adalah sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap
instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan
dari memory, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya
sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan
bertolak-belakang dengan RISC.
2. Karakteristik CISC
Sarat informasi memberikan keuntungan di mana ukuran
program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan
penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan
komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat.
Dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang
diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah
sedikit tetapi rumit) Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam
bahasa rakitan.
3. Ciri-ciri
a. Jumlah instruksi banyak
b. Banyak terdapat perintah bahasa mesin
c. Instruksi lebih kompleks
Switch Layer 2 dan Switch Layer 3
Layer 3 switch adalah fenomena yang relatif baru,
dipopulerkan oleh (antara lain) pers perdagangan.
Layer 2 switch sering dipasang di perusahaan itu untuk konektivitas
berkecepatan tinggi antara stasiun akhir pada lapisan data link.
Layer 2 switch menjembatani
teknologi telah ada sejak 1980-an (dan bahkan mungkin
sebelumnya). Menjembatani melibatkan segmentasi jaringan area lokal (LAN)
di tingkat 2 Layer. Sebuah jembatan multiport biasanya belajar tentang
Media Access Control (MAC) alamat pada setiap pelabuhan dan transparan melewati
frame MAC ditakdirkan untuk port tersebut. Jembatan ini juga memastikan bahwa
frame ditakdirkan untuk alamat MAC yang terletak pada port yang sama sebagai
stasiun asal tidak diteruskan ke port lain. Untuk kepentingan diskusi ini,
kami mempertimbangkan hanya LAN Ethernet.
Layer 2 switch efektif menyediakan fungsi yang sama. Mereka mirip dengan
multiport jembatan di bahwa mereka belajar dan frame maju pada port
masing-masing. Perbedaan utama adalah keterlibatan perangkat keras yang
memastikan bahwa beberapa switching path di dalam switch dapat aktif pada waktu
yang sama.Sebagai contoh, perhatikan Gambar 1, dengan rincian switch empat-port
dengan stasiun A pada port 1, B pada port 2, C pada port 3 dan D pada port
4. Asumsikan bahwa A keinginan untuk berkomunikasi dengan B, dan C
keinginan untuk berkomunikasi dengan D. Di sebuah jembatan CPU tunggal,
penerusan ini biasanya akan dilakukan di perangkat lunak, di mana CPU akan
mengambil frame dari masing-masing port berurutan dan ke depan mereka untuk
sesuai output port. Proses ini sangat efisien dalam skenario seperti
yang ditunjukkan sebelumnya, di mana lalu lintas antara A dan B tidak ada
hubungannya dengan lalu lintas antara C dan D.
Gambar 1: Layer 2 switch dengan Eksternal Router untuk
lalu lintas Inter-VLAN dan menghubungkan ke Internet
Masukkan hardware berbasis Layer 2
switching. Layer 2 switch dengan dukungan perangkat keras mereka dapat
meneruskan frame tersebut secara paralel sehingga A dan B dan C dan D dapat
memiliki percakapan simultan. Sejajar-ism memiliki banyak
keuntungan. Asumsikan bahwa A dan B NetBIOS stasiun, sedangkan C dan D
adalah Internet Protocol (IP) stasiun. Mungkin tidak ada rea-anak untuk
komunikasi antara A dan C dan A dan D. Layer 2 switching memungkinkan
koeksistensi ini tanpa mengorbankan efisiensi.
Karakteristik
Layer 2 switch sendiri bertindak sebagai akhir node IP
untuk Simple Network Management Protocol (SNMP) manajemen, Telnet, dan
manajemen berbasis Web. fungsi manajemen tersebut melibatkan kehadiran IP
stack pada router bersama dengan User Datagram Protocol (UDP), Transmission
Control Protocol (TCP), Telnet, dan fungsi SNMP. Switch sendiri memiliki
alamat MAC sehingga mereka dapat diatasi sebagai node 2 akhir Layer sementara
juga menyediakan fungsi switch transparan. Layer 2 switching tidak, pada
umumnya, melibatkan mengubah bingkai MAC. Namun, ada situasi ketika switch
mengubah bingkai MAC.IEEE 802.1Q Komite ini bekerja pada standar VLAN yang
melibatkan? Penandaan? bingkai MAC dengan VLAN itu milik; proses penandaan
melibatkan mengubah bingkai MAC.Menjembatani teknologi juga melibatkan Protokol
Spanning-Tree.Ini diperlukan dalam jaringan multibridge untuk menghindari loop.
Prinsip yang sama juga berlaku terhadap Layer 2
switch, dan yang paling komersial Layer 2 switch mendukung Protokol
Spanning-Tree. Pembahasan sebelumnya memberikan garis besar dari Layer 2
switching fungsi. Layer 2 switching adalah MAC frame didasarkan, tidak
melibatkan mengubah bingkai MAC, secara umum, dan menyediakan switching
transparan dalam nominal-alel dengan frame MAC. Karena switch beroperasi
pada Layer 2, mereka protokol independen. Namun, Layer 2 switching skala
tidak baik karena siaran. Meskipun VLAN mengatasi masalah ini sampai batas
tertentu, pasti ada kebutuhan untuk mesin pada VLAN yang berbeda untuk
berkomunikasi. Salah satu contoh adalah situasi di mana sebuah
organisasi-nization memiliki beberapa intranet server pada subnet yang terpisah
(dan karenanya VLAN), menyebabkan banyak lalu lintas intersubnet.Dalam kasus
tersebut, penggunaan router tidak dapat dihindari; Layer 3 switch masukkan pada
saat ini.
Layer 3
Switch
Layer 3 switching adalah istilah yang relatif baru,
yang telah? Diperpanjang? oleh berbagai vendor untuk menggambarkan produk
mereka. Misalnya, satu sekolah menggunakan istilah ini untuk menggambarkan
cepat IP routing melalui perangkat keras, sedangkan sekolah lain menggunakannya
untuk menggambarkan Multi Protokol Over ATM (MPOA). Untuk tujuan diskusi
ini, Layer 3 switch supercepat kekalahan-ers yang Layer 3 forwarding di
hardware. Pada artikel ini, kami terutama akan membahas Layer 3 switching
dalam konteks IP routing cepat, dengan diskusi singkat tentang daerah lain
aplikasi.
Evolusi
Pertimbangkan konteks Layer 2 switching ditunjukkan
pada Gambar 1. Layer 2 switch beroperasi pada saat ada sangat sedikit lalu
lintas antara VLAN. VLAN lalu lintas seperti itu akan memerlukan router
baik?? tergantung off? salah satu pelabuhan sebagai router satu-bersenjata
atau hadir secara internal di dalam saklar. Untuk meningkatkan Layer 2
fungsi, kita membutuhkan sebuah router? Yang menyebabkan hilangnya kinerja
karena router biasanya lebih lambat dari switch. Skenario ini mengarah ke
pertanyaan: Mengapa tidak menerapkan router di dalam saklar itu sendiri,
seperti dijelaskan dalam bagian sebelumnya, dan melakukan forwarding di
hardware?
Meskipun pengaturan ini mungkin, ia memiliki satu
keterbatasan: Layer 2 switch perlu untuk beroperasi hanya pada frame MAC
Ethernet. Skenario ini pada gilirannya menyebabkan algoritma forwarding
yang terdefinisi dengan baik yang dapat diimplementasikan dalam bentuk
hardware. Algoritma ini tidak dapat diperpanjang dengan mudah ke Layer 3
protokol karena ada beberapa Layer 3 routable protokol seperti IP, IPX,
AppleTalk, dan sebagainya; dan kedua, keputusan forwarding di protokol seperti
biasanya lebih rumit daripada Layer 2 keputusan forwarding.
Apakah kompromi rekayasa? Karena IP adalah yang
paling umum di antara semua protokol Layer 3 hari ini, sebagian besar switch
Layer 3 hari ini melakukan IP switching di tingkat hardware dan meneruskan
protokol lain pada Layer 2 (yaitu, jembatan mereka).Isu kedua yang rumit 3
keputusan Layer forwarding terbaik diilustrasikan dengan pengolahan opsi IP,
yang biasanya menyebabkan panjang header IP bervariasi, menyulitkan pembangunan
mesin forwarding hardware. Namun, sejumlah besar paket IP tidak termasuk opsi
IP? Begitu, mungkin akan berlebihan untuk merancang pengolahan ini ke
silikon. kompromi adalah bahwa keputusan (jalur cepat) yang paling umum
forwarding dirancang ke dalam silikon, sedangkan yang lainnya biasanya
ditangani oleh CPU pada saklar 3 Layer.
Untuk meringkas, Layer 3 switch router dengan
forwarding cepat dilakukan melalui perangkat keras. IP forwarding biasanya
melibatkan rute lookup, decrementing Time To Live (TTL) menghitung dan
menghitung ulang checksum, dan forwarding frame dengan header MAC sesuai dengan
output port yang benar.Pencarian dapat dilakukan di perangkat keras, demikian
juga decrementing dari TTL dan kalkulasi ulang checksum. Router
menjalankan protokol routing seperti Open Shortest Path First (OSPF) atau
Routing Information Protocol (RIP) untuk berkomunikasi dengan lainnya Layer 3
switch atau router dan membangun tabel routing mereka. Ini tabel routing
dicari untuk menentukan rute untuk paket masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar